Expert System Lanjutan
Dalam kesempatan kali saya akan
merangkum materi pertemuan 12 yaitu Expert System(Lanjutan). Ada pun isi
materinya sebagai berikut :
1. Konsep Expert System/Sistem
Pakar
2. Struktur Expert System/Sistem
Pakar
3. Komponen Expert System/Sistem
Pakar
4. Tahap Pengembangan Expert
System/Sistem Pakar
1. Konsep Expert System/Sistem Pakar
Suatu sistem
pakar yang menyamai kemampuan pengambilan keputusan dari seorang pakar-pakar,
Basis pengetahuan yang diperoleh, diambil dari pengalaman seorang pakar maupun
teori-teori yang ada pada bidang yang spesifik saja untuk mengakses pengetahuan
itu secara efisien untuk suatu memecahkan masalah
2. Struktur Expert System/Sistem Pakar
Sistem pakar terdiri atas dua bagian pokok, yaitu lingkungan pengembangan (development
environment) dan lingkungan konsultasi
(consultation environment).
- Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem pakar, baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan.
- Lingkungan konsultasi digunakan oleh seorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.
3. Komponen Expert System/Sistem Pakar
3. Komponen Sistem Pakar terdiri dari :
1. Fasilitas Akuisisi pengetahuan
Meliputi proses pengumpulan, pemindahan, dan perubahan dari kemampuan
pemecahan masalah seorang pakar atau sumber pengetahuan terdokumentasi ke
program komputer yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengembangkan basis
pengetahuan.
2. Basis Pengetahuan dan Basis Aturan
Ada beberapa cara merepresentasikan data menjadi basis
pengetahuan, seperti dalam bentuk atribut, aturan-aturan, jaringan semantik,
frame dan logika. Semua bentuk representasi data tsb bertujuan untuk
menyederhanakan data sehingga mudah dimengerti dan mengefektifkan proses
pengembangan program. Dalam pemrograman visual umumnya disediakan sarana untuk
mengembangkan tabel-tabel penyimpanan data yang terangkum dalam sebuah
database.
3. Mekanisme Inferensi
Adalah bagian sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antara sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu persatu sampai kondisi aturan itu benar. Secara umum ada dua teknik utama yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk pengujian aturan, yaitu penalaran maju (forward reasoning) dan penalaran mundur (reverse reasoning)
4. Fasilitas Belajar Mandiri
Fasilitas ini memungkinkan sistem untuk mengembangkan dirinya
sendiri dengan memilah atau mengelompokan kembali fakta yang sudah ada,
memasukkan fakta-fakta baru kedalam basis pengetahuan yang merupakan hasil
penurunan (iterasi) dari fakta-fakta sebelumnya dan dapat mengembalikan fakta
ke pada mekanisme inferensi sehingga dapat dimintakan fakta lainnya dari
pemakai melalui antarmuka pemakai
5. Fasilitas Penjelasan Sistem
Komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem
pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai mengenai
jalannya penalaran sehingga dihasilkan suatu keputusan. Bentuk penjelasannya
dapat berupa keterangan yang diberikan setelah suatu pertanyaan diajukan, yaitu
penjelasan atas pertanyaan bagaimana sistem mencapai keputusan.
6. Antarmuka Pemakai
Komponen ini memberikan fasilitas komunikasi antara pemakai dan
sistem, memberikan berbagai fasilitas informasi dan berbagai keterangan yang
bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan
solusi.
Syarat utama membangun antarmuka pemakai adalah kemudahan
dalam menjalankan sistem, tampilan yang interaktif, komunikatif dan mudah bagi
pemakai
4. Tahap Pengembangan Sistem Pakar/Expert System
Sistem Pakar dikembangkan dengan mengikuti 6 tahap seperti
berikut ini :
1. Identifikasi
Tahap ini merupakan tahap penentuan hal‑hal penting sebagai dasar dari permasalahan yang akan dianalisis. Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dalam sistem. Setiap masalah yang diidentifikasikan harus dicari solusi, fasilitas yang akan dikembangkan, penentuan jenis bahasa pemrograman dan tujuan yang ingin dicapai dari proses pengembangan tersebut. Apabila proses identifikasi masalah dilakukan dengan benar maka akan dicapai hasil yang optimal.
2. Konseptualisasi
Hasil identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam bentuk
relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep‑konsep
penting dan ideal yang akan diterapkan dalam sistem. Konseptualisasi juga
menganalisis data‑data
penting yang harus didalami bersama dengan pakar di bidang permasalahan
tersebut. Hal ini dilakukan untuk memperoleh konfirmasi hasil wawancara dan
observasi sehingga hasilnya dapat memberikan jawaban pasti bahwa sasaran
permasalahan tepat, benar dan sudah sesuai.
3. Formalisasi
Apabila tahap konseptualisasi telah selesai dilakukan, maka
di tahap formalisasi konsep tersebut diimplementasikan secara formal, misalnya
memberikan kategori sistem yang akan dibangun, mempertimbangkan beberapa faktor
pengambilan keputusan seperti keahlian manusia, kesulitan dan tingkat kesulitan
yang mungkin terjadi, dokumentasi kerja, dan sebagainya.
4. Implementasi
Apabila pengetahuan sudah diformalisasikan secara lengkap,
maka tahap implementasi dapat dimulai dengan menbuat garis besar masalah
kemudian memecahkan masalah ke dalam modul‑modul.
Untuk memudahkan maka harus diidentifikasikan:
- apa saja yang menjadi inputan?
- prosesnya digambarkan dalam bagan alur dan basis aturannya?
- apa saja yang menjadi ouput atau hasil dan kesimpulannya?
5. Evaluasi
Sistem pakar yang selesai dibangun, perlu untuk dievaluasi untuk menguji dan memunculkan kesalahannya. Hal ini merupakan hal yang umum dilakulkan karena suatu sistem belum tentu sempurna setelah selesai pembuatannya sehingga proses evaluasi diperlukan untuk penyempurnaannya. Dalam evaluasi akan ditemukan bagian‑bagian yang harus di koreksi untuk menyamakan permasalahan dan tujuan dari pembuatan sistem.
6. Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem diperlukan sehingga sistem yang dibangun
tidak menjadi usang dan investasi sistem tidak sia‑sia. Hal
pengembangan sistem yang paling berguna adalah proses dokumentasi sistem di
mana di dalamnya tersimpan semua hal penting yang dapat menjadi tolak ukur
pengembangan sistem di masa mendatang termasuk di dalamnya adalah kamus
pengetahuan masalah yang diselesaikan.
Komentar
Posting Komentar